Bila di Amerika Serikat ada kota yang dapat ditelusuri warisan rohaninya sepanjang garis waktu doa bersama yang terorganisir, New York-lah kotanya. Jonathan Edwards menciptakan frasa ‘konser doa’ pada 1747 untuk menggambarkan orang Kristen yang berkumpul bersama dalam kesatuan dan kesepakatan rohani. Di bawah pimpinan Edwards, jemaat berkumpul di setiap kawasan untuk berdoa bagi kota dan bangsa. Banyak yang mengatakan Kebangunan Rohani Besar yang pertama dimulai dalam pertemuan –pertemuan doa lokal itu.
Pada 1857, Jeremiah Lamphier memulai pertemuan doa malam hari di Fulton Street di Manhattan. Pertemuan-pertemuan itu bertumbuh hingga diikuti lebih dari seribu pemimpin bisnis. Sejarawan gereja percaya merekalah yang membantu meluncurkan Kebangunan Rohani besar yang ketiga ketika dua juta orang Amerika Serikat menjadi percaya.
Akan tetapi kebangunan rohani buka satu-satunya buah dari kesungguhan doa New York. Pergerakan yang didirikan di New York, seperti Bala Tentara Keselamatan dan Christian and Missionary Alliance, lahir selama periode ini. Pada 1888, kehadiran Student Volunteer Movement di New York memotivasi dua puluh ribu anak muda terjun dalam misi empat puluh tahun berikutnya.
Baca Juga:
3 Makna Kata AMIN yang Tak Semua Orang Kristen Tahu
6 Doa Pagi untuk Memulai Setiap Hari dengan Tuhan
Sejarah konser doa New York berlanjut. Pada Juni 1987, Mac Pier bertemu dengan Ted Gandy dan Aida Force dari Here’s Life Inner City, cabang pelayanan kota dari Campus Crusade for Christ. Ketiganya merencanakan pertemuan doa pertamanya pada Februari 1988, dengan harapan enam belas gereja dan dua ratus orang akan datang. Nyatanya, lebih dari tujuh puluh gereja hadir pada acara tersebut. Pada September 1989, tujuh daerah di Greater New York menjadi tuan rumah dari konser doa di bawah pimpinan gembala-gembala lokal. Konser Doa ini berkembang menjadi acara Hari Doa Tahunan, yang diadakan di 26 lokasi pada saat yang bersamaan.
Pada 1990, Konser Doa resmi yang pertama dipimpin oleh Concert of Prayer International diselenggarakan di Brooklyn Tabernacle. Pada pertemuan itu, empat ratus gembala dari berbagai denominasi bertemu bersama untuk bersyafaat bagi kota mereka dan dunia.
Pada 1995, gereja setempat mulai berdoa satu hari dalam sebulan bagi daerah, bangsa dan dunia melalui Lord’s Watch Prayer Virgil. Sekali lagi, transformasi spiritual pribadi bukan satu-satunya hasil. Antara 1995-2000, tingkat pembunuhan di New York menurun hingga 70%. Sekaligus menjadikan kota itu berpenduduk lebih dari satu juta orang yang teraman di Amerika Serikat.
Apabila Anda bertanya kepada para pemimpin Concerts of Prayer of Greater New York (COPGNY) alasan mereka melakukan hal tersebut, Anda dapat mendengar detak jantung Jonathan Edwards dan gema dari kerohanian kota-kota besar di Amerika Serikat pada masa lalu:
“Misi kami adalah memobilisasi para gembala dan pemimpin dalam pergerakan kesatuan doa, pertumbuhan gereja, dan belas kasih global kita. Visi kami adalah melihat ALLAH memulihkan kota-kota yang telah rusak melalui kepemimpinan yang penuh kasih dan gereja-gereja yang relevan secara budaya”.
Baca Juga: Soe, Kota Bersejarah Indonesia Tempat Mujizat Air Berubah Jadi Anggur. Ini Ceritanya...
Hal yang mengesankan di sini tidak hanya karena banyaknya orang yang begitu sering berkumpul untuk berdoa, tetapi karena maksud pemimpin-pemimpin COPGNY untuk mendidik dan memampukan tubuh Kristus untuk berdoa. Padahal kita tahu betapa beratnya berdoa, untuk benar-benar berdoa.
Tidak ada satupun buku, pengajaran atau seminar yang menjadikannya lebih mudah. Tidak ada orang yang dapat mengubah tugas itu sehingga kita tidak perlu lagi bergumul untuk melakukannya. Namun para pemimpin COPGNY melakukan segala hal yang mereka bisa untuk membuat doa dapat dilakukan. Mereka tidak menguranginya, malahan mengembangkan doa menjadi proporsi yang lebih besar. Dalam buku panduan, mereka menganjurkan doa-doa besar untuk kebutuhan-kebutuhan besar di sebuah kota dan sekitarnya. Mereka menyoroti permohonan doa internasional, nasional dan wilayah-wilayah tertentu. Semuanya dalam konteks hati yang besar karena tujuan Yesus.
"Mazmur 4: 3
Sumber : RH | Jawaban.com